Pada malam yang mencekam ia terpaku oleh wanita penghibur yang membawanya pada surga kecil. Ah…ahh, suara-suara itu membuat pria berambut lurus nan-tampan ketakutan, mulai pulang kuliah yang memaksanya untuk tidak pulang ke kosnya dan malam yang merengkuk keperjakaannya di antara bayang-bayang setiap sudut kamar, pria 20 tahun, seorang mahasiswa yang sedang menempuh kuliahnya di kota Yogyakarta, kini termangu dan harus terbujur oleh selimut. Pada air-air meneteskan penggalan-penggalan dosa di ranjang itu. Semua telah berlalu seiring detak jam dinding yang berdetak di tembok kamar hotel itu, beriringan detak jantung tak kunjung redah, dalam keheningan malam yang berlalu ia masih menghabiskan tawa-canda itu bersama, terselip rasa yang berbeda pada tatapannya bersama. Pada pagi itu, di hotel Carlis. Sang pria duduk di antara ranjang itu bersama dengan si anggun gadis malamnya. "Aku mencitaimu." saut pria itu. Lalu mereka berciuman. "Yuk kita mandi." saut si pria itu. Lalu ia mandi dan membersikan sisa-sisa darah itu. Kemudian meninggalkan hotel itu bersama, dan melupakan segala yang terjadi dengan segumpalan uang yang disodorkan kepada gadis anggun itu. Pria itu seorang mahasiswa kini telah jatuh dalam dunia gelap dan terjerumus di dalamnya hingga sulit untuk kembali dalam kehidupan sebelumnya.
0 komentar:
Posting Komentar