"Motifnya karena utang. Mereka sempat pesta sabu, setelah itu korban diperkosa dan dibunuh," kata Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain saat jumpa pers di RS Bhayangkara, Rabu (23/1/2019). Pembunuhan itu, lanjut Zulkarnain, dilakukan di rumah kontrakan Asri (30), yang berada di jalan lintas Prabumulih-Indralaya. Bahkan Asri disebut sebagai otak pelaku pembunuhan.
"Otak pelakunya Asri, masih DPO. Jadi dia pakai sabu dan diperkosa. Setelah selesai, baru korban dibunuh karena si korban punya utang," imbuh Zulkarnain.
Pernyataan Zulkarnain pun diakui oleh pelaku, Abdul Malik (21). Bahkan Malik mengaku sempat memperkosa korban setelah tewas.
"Ada suara 'tolong-tolong' dan langsung dipukul pakai kayu sampai mati," kata pria pengangguran tersebut. Setelah puas melampiaskan nafsunya, Abdul Malik diminta Asri memasukkan Inah ke karung dalam kondisi telanjang bulat. Bahkan karena tidak muat, Inah pun diikat dengan kawat.
"Itu kan nggak muat dimasukkan dalam karung, jadi kami ikat. Kalau yang bakar itu Asri sendiri sama si Fery, saya nggak ikut," imbuh Malik, yang kedua betisnya ditembak polisi.
Jasad Inah ditemukan pada Minggu (20/1) di Desa Sungai Rambutan, Ogan Ilir. Saat ditemukan, kondisinya tidak utuh lagi dan sudah hangus terbakar di atas spring bed. Penemuan mayat tanpa identitas ini pun sempat membuat geger warga sekitar. Bahkan warga sempat melihat ada mobil pikap yang melaju kencang dari arah penemuan mayat pada Minggu dini hari.
0 komentar:
Posting Komentar